Menulis cepat dan tanpa beban

Saya seperti seorang tutor saja jika melihat  judul diatas, memang sih begitu, tutor untuk diri sendiri, malas untuk mencari seorang tutor untuk mengajari saya menulis, selain takut sang tutor nantinya menularkan gaya menulisnya kepadaku,  saya juga  yakin untuk menjadi tutor yang baik  untuk diri sendiri # narsisnya #

Dalam menulis memang di perlukan tutor, minimal ada bacaan panduan tentang menulis, sehingga kita punya konsep yang jelas tentang bagaimana kita bisa menulis dengan enjoy (menulis tanpa beban). Dalam era digital kemampuan menulis sangat di perlukan, bahkan aktivitas menulis lebih gampang di lakukan, tak harus terpaku pada menulis di buku harian, tapi banyak media yang tersedia untuk melatih kemampuan menulis kita, yang paling populer sekarang adalah  menulis di blog, note facebook, google+ atau media sosial yang lain, untuk melatih kemampuan kita, juga bisa  memberi pencerahan pada orang lain.

Bagi sebagian orang, menulis merupakan hal yang sangat berat, tapi bagi yang lain, hal itu merupakan hal yang sangat mudah, bahkan bisa  di nikmati dengan enjoy.  Mereka sepertinya punya resep khusus untuk menulis dengan ejoy. Saya sendiri telah mempraktekannya, pakar menulis menyebutnya  dengan nama menulis tanpa beban. Walaupun menulis tanpa beban tidak langsung memperlihatkan hasilnya, setidaknya metode ini bisa membantu kita untuk merangsang kemampuan dasar menulis kita dalam menuangkan ide-ide terbaik kita.

Saya pernah membaca buku yang membahas tentang menulis tanpa beban, dimana di buku tersebut memberikan kiat-kiat untuk bisa menulis tanpa beban dan cepat, dalam buku itu di sebutkan beberapa poin antara lain :

• Dalam menulis tanpa beban, siapkan tempat yang nyaman untuk menulis yang bebas dari segala gangguan dan kebisingan, yang bisa merusak konsentrasi kita.

• Putar musik yang lembut, menurut penelitian bahwa musik bisa merangsang kreatifitas dan bisa membuat ide makin berkembang

• kembangkan ide utama dengan peta pikiran (brain mapping), misalnya kita mau menulis tentang kursi, maka cari dan petakan apa saja yang berhubungan dengan kursi, buat semcam peta pikiran (brain mapping), bisa di gambarkan  di kertas atau langsung di buat  point-point  yang berhubungan dengan kata kursi.

• Batasi  waktu untuk menulis, misalnya berikan waktu 30 menit untuk menulis tanpa beban, usahakan untuk menulis apa saja yang terlintas dipikiran sampai batas waktu yang telah kita tentukan sebelumnya.

• Jangan pikirkan  tentang tata bahasa,  tuliskan saja  apa yang baik  menurut kita,  jangan pernah pikirkan apa kata orang lain nantinya  tentang tulisan kita.

• Jangan pikirkan  bahwa tulisan kita harus sempurna dari awal, mulai saja dan jangan takut untuk menuliskan  apa yang kita anggap baik.

Poin-point di atas tidaklah terlalu baku, mungkin saja kita menemukan cara terbaik untuk menulis dengan penuh rasa senang dan  tanpa beban. Jika kita bisa berpikir, yakin juga bahwa kita bisa menulis. Langkah besar telah kita buat,  jika kita memulainya dari sekarang, apalagi orang-orang yang terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan dan pengembangan pengetahuan (mahasiswa, dosen, guru  dll),  aktivitas menulis merupakan keharusan, dan   selalu dianggap sebagai aktitas yang baik dan bermanfaat.

Menulis adalah  aktivitas intelektual, ia bagian yang tak terpisahkan penciptaan peradaban, semakin maju sebuah peradaban, maka karya tulis yang dihasilkan makin banyak dan berkualitas. Sehingga jika kita membaca sejarah, revolusi peradaban selalu di mulai dari penciptaan karya tulis, untuk mengembangkan dan mendokumentasikan pengetahuan.

---

Sumber gambar :

• http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/03/23/mengapa-harus-terus-menulis/
• http://bumiaccilong.blogspot.com/2011/02/mengapa-aku-menulis.html