Saya pernah merasa sepi dan sendiri, karena secara tak
sadar aku menjauh dari komunitas-komunitas yang pernah aku bernaung dan belajar didalamnya. Aku sering mengenang
masa-masa tersebut, yang membuatku rindu akan sebuah komunitas yang serupa. Ada yang berbeda dengan diri ketika kita
berada dalam sebuah komunitas, tentu saja sebuah perkumpulan yang memberi nuansa
positif bagi jiwa dan pikiran kita untuk berkembang lebih baik lagi. Memang banyak
hal-hal yang bisa kita rasakan meanfaatnya bergabung dalam komunitas-komunitas
itu, selain pertemanan, keakraban, jaringan, serta wawasan/pengetahuan, juga
sebagai benteng moral dan etis dari
prilaku yang menyimpang/melanggar
norma.
Kebutuhan berkumpul dan berserikat memang di jamin dalam
undang-undang Negara RI, sebuah pengakuan yuridis Negara kepada warganya akan
hak-hak dasar seorang warga akan kebutuhan berkumpul dan beserikat itu. Karena menjadi
bagian yang asasi dari diri manusia, maka tentunya ada hal-hal yang baik yang bisa
di dapatkan dari berkumpul dan berserikat, dan bahasa yang umum adalah
berkomunitas. Memang banyak komunitas yang bisa kita temukan dan saksikan. Dari
yang bersifat politik, keagamaan,
pendidkan/budaya, sampai yang ektrem tak beradab. Karena bagaimanpun setiap manusia selalu ingin
bersosialisasi diri sebagai bentuk aktuaslisasi dirinya, juga setiap orang
ingin menemukan tempat yang kondusif bagi keinginan dan karakternya, untuk mememukan
tempat yang cocok/layak yang bisa membuatnya berkembang dengan proses yang
baik, tentunya di perlukan sebuah komunitas dimana kesamaan tujuan dan
karakter, ideology menjadi keinginan bersama untuk mengarahkan pada suatu focus
yang direncanakan bersama.
Tentunya, berjumpa dan berkumpul dengan orang-orang yang
punya misi dan visi yang sama dengan kita, tentunya akan memberi kebahagian
tersendiri pada diri kita, dengan adanya teman-teman yang bisa mengerti akan
kebutuhan dan keinginan kita, dan itu lebih gampang di pahami bila kita dalam
suatu komunitas yang sama, karena apa yang kita lakukan senantiasa berpedoman
pada suatu aturan dan norma yang berlaku pada komunitas tersebut, sehingga jika
kita bertindak sedikit saja, maka semua anggota komunitas bisa melihat apa yang
kita lakukan, sehingga keinginan-keinginan kita lebih gampang terpahami/terakomodasi
dan di carikan solusi bila itu adalah masalah, sehingga bentuk-bentuk ekspresi
prilaku yang tak selayaknya bisa kita
hindarkan, ya karena seperti apa yang saya katakan sebagai benteng moral
dan etis.
Tentunya kita harus menyadari dari awal tentang aturan-aturan dalam sebuah komunitas, bahwa ia memang
rasional dan masuk akal sehingga kita bisa mengambil langkah jelas jika bertentangan dengan akal sehat,
karena memang ada sebuah komunitas yang bisa memasung kemampuan berpikir
kita atau dogmatis, yang justru akan memunculkan ketidakharmonisan/ketidaknyamanan
dalam komunitas tersebut. Sehingga apa
yang kita inginkan waktu memasuki komunitas tersebut menjadi hilang begitu saja.
Kita juga mesti selektif bila kita ingin bergabung dengan
sebuah komunitas, setidaknya kita mengetahui
karakter komunitas itu, dengan mencari info
sebanyak-banyaknya tentang komunitas tersebut, dan tentunya kita selaraskan dengan keadaan dan kondisi kita sekarang, kalau status kita pelajar atau Mahasiswa maka carliah komunitas yang
mungkin sejalan dengan status kita, baik komunitas didalam (intra) sekolah/kampus
atau komunitas luar (antra) sekolah/kampus. Karena ketepatan memilih sebuah
komunitas, bisa memberi efek jangka panjang dan memberi dampak yang signifikan
bagi perkembangan jiwa dan kepribadian kita (wawasan
dan prilaku).
Mungkin sejalan dengan apa yang saya alami, Saya selalu merindukan komunitas yang
pernah saya ikuti/bergabung didalamnya. Banyak masa yang selalu saya kenang,
tentunya cakrawala berpikir dan kpribadian saya berubah drastic setelah
bergabung dengan komunitras-komunitas tersebut. Dan sekali lagi saya selalu merindukan komunitas itu, baik teman seperjuangan (sesama anggota komunitas) atau iklim dalam komunitas tersebut.
Sumber gambar :
http://djepok.blogspot.com/2011/09/arti-komunitas.html
http://the-marketeers.com/archives/39-tiga-jenis-komunitas.html
Sumber gambar :
http://djepok.blogspot.com/2011/09/arti-komunitas.html
http://the-marketeers.com/archives/39-tiga-jenis-komunitas.html
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)