Kemarin hari ibu, ya hari ibu, mungkin semua tahu, tapi
bagaimanakah kita harus merayakannya, atau memang tak perlu dirayakan, ya atau
tidak kitalah yang lebih mengetahui alasan tepatnya, tak perlu berdebat hanya
untuk itu, karena masing-masing punya hal untuknya. Saya tak tahu persisnya
kapan hari ibu mulai di rayakan, sosok yang sangat berarti bagi seorang anak,
keluarga dan pendidikan di rumah. Saya selalu berharap bahwa hari ibu, akan
selalu menjadi waktu yang tepat untuk merenungi dan introspeksi diri bagi
seorang anak untuk mengetahui, mengoreksi apakah dirinya telah menjadi bagian
yang membanggakan bagi keluarga atau tidak. Saya juga tak terlalu yakin bahwa
seorang ibu yang baik akan menutut hal banyak bagi anaknya, hanya karena telah
berjasa banyak bagi anaknya, tetapi saya yakin mereka (Ibu) ingin anaknya
tumbuh menjadi anak yang berguna, berbakti, dan pantas mereka banggakan,
khususnya dalam keluarga mereka.
Kita mungkin telah dewasa, terpisah dari keluarga besar
(karena pekerjaan, pernikahan, sekolah, kuliah dll), yang memungkinkan jarak
antara anak dan keluarganya terpisah dalam rentang geografi yang jauh, tetapi
hal itu tak akan menghalangi bagi seorang anak yang baik untuk berbakti pada
mereka (Ibu, Bapak), karena memang harus demikian, dan bagi saya itu suatu
keharusan. Akan tetapi setiap orang punya cara yang berbeda untuk menunjukan
bahwa ia anak yang berbakti. Secara umum bahwa berbakti adalah menjadi
kebanggaan mereka (Hal Positif tentunya), jadi jika tidak, maka kita menjadi
bagian dari anak-anak yang telah menyelewengkan harapan-harapan mereka
(keluarga, Ibu, Bapak).
Saya pribadi dalam momen hari Ibu ini, hanya bisa
mengatakan, Ibu : Maafkan Aku. Saya telah menjadi bagian dari anak-anak yang
telah jauh dari apa yang engkau (Ibu) harapkan, sesuatu hal yang selalu saya
sesali, dan terlalu sering menyesali
takdir, yang saya telah ciptakan sendiri. Apakah saya harus terus menyesali dan
tak berbuat apa-apa untuk melepas belenggu tersebut, saya harus yakinkan diri
bahwa itu tak perlu berlanjut, harus di mulai dari sekarang dengan kemampuan
yang ada.
Jika hari ini saya masih di beri kesempatan untuk
merenungi (Hari Ibu), maka jalan itu ada dan saya harus melakukan sesuatu,
mungkin dengan menulis disini adalah salah satu cara untuk membangkitkan
harapan-harapannya, setidaknya berusaha untuk jujur pada diri, bahwa harapannya
adalah bagian yang membahagiakan dari seorang anak.
# Selamat Hari Ibu #
Natural... :)
ReplyDeleteSalam kenal.
DeleteOK, and Thank's, atas Kunjungannya.
Salam.