Saya pernah berpikir bahwa saya seorang blogger, hanya karena
saya mempunyai sebuah blog, tetapi apakah saya bisa betul-betul memang seorang
blogger..?? karena salah satu syarat
seorang blogger yang baik adalah ia peka terhadap situasi yang melingkupinya (Peka Momen),
dan menjadikannya sumber inspirasi dan kebijaksanaan, sekaligus menjadikannya
bahan/sumber utama bagi tulisannya di
blog, sehingga bisa lebih hidup dan kontekstual, juga sebagai bukti bahwa ia
peduli/peka dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Peka dan peduli sebenarnya mempunyai banyak manfaat bagi setiap orang,
apalagi bagi seorang yang mengatakan dirinya seorang blogger (seorang yang suka
menulis dan membuat repotase), hal tersebut mutlak di perlukan, karena kita tak
akan pernah kehabisan ide untuk membuat tulisan, dan juga bisa menjaga kualitas
tulisan, terasa lebih hidup dan mendalam karena di dasarkan pada fakta yang di
urai dan dianalisis dengan perpektif tertentu.
Bulan ini dan bulan lalu, begitu banyak momen yang saya lewatkan,
yang dengan alasan klise atau lebih tepatnya malas yang sepenuh hati, sehingga
momen-momen penting lewat begitu saja tanpa di abadikan, yang artinya tonggak
pembelajaran kebajikan, inspirasi menulis lepas dari genggaman. Di bulan lalu
sebut saja ebaran dan hari sumpah pemuda, sedangkan bulan ini ada hari pahlawan, #BN 2012 (tidak
sempat ikut acaranya), Tahun baru Hijriah,
Milad Bloofers Makassar ( G ikut lagi). Sebagian besar momen tersebut tak tereportase
di blog, bisa dilihat dari jumlah postingan bulan lalu dan bulan ini, kalah
jumlah dibanding 2 bulan lalu, di mana komitmen untuk update postingan saya
canangkan, ummm lolos lagi dari kawalan komitmen, karena kemalasan yang begitu
setia.
Mungkin setiap orang menyadari bahwa momen adalah kejadian
penting dalam kehidupan, yang bisa kita maksimalkan, baik sebagai sumber
motivasi ataupun tempat dan waktu untuk memperbaiki diri, untuk kesinambungan
pembelajaran, kita seharusnya jangan melewatkan momen-momen tersebut. Ada
segudang alasan yang membuat saya, dan mungkin juga anda untuk melepaskan cecaran pertanyaan yang mungkin
muncul tanpa di sadari di pikiran kita, apalagi jika kita pernah membuat
komitmen dalam diri untuk terus memperbaiki
kulaitas diri kita. Memang tak
afdal rasanya bila kita tidak mempunyai argument untuk sesuatu yang tidak kita
kerjakan, yang seharusnya kita lakukan. Karena argument itulah kita bisa
sedikit tenang, walaupun selalu menyisakan pertanyaan yang butuh jawaban lagi.
Akan selalu ada harapan di depan, pengharapan mungkin tak
akan hilang, tetapi ia bisa saja pergi ketika kita di landa kegalauan yang
hebat (kata remaja sekarang), tetapi galau akan selalu ada dan menemani setiap orang yang
mengiginkannya. Saya percaya mungkin
juga anda, bahwa harapan-harapan terbaik kitalah yang bisa memberi arti/makna
dalam kehidupan kita, tanpanya, kita
hanya akan menjadi bulanan-bulanan penyesalan di masa depan. Semoga kita bisa
konsisten dan komitmen dengan cita-cita, harapan serta keyakinan-keyakinan yang
sudah kita tanamkan dalam diri, dalam jiwa kita, karena sayang jika kita
mencoba mengabaikannya, sejatinya kitalah yang memperjuangkannya, karena
kitalah juga yang mengadakannya, karena tak ada kehidupan yang layak dijalani,
ketika ia tak disyukuri keberadaannya. Jadi mari..!!
nice words, checkout my blog at
ReplyDeletehttp://beckinspiration.blogspot.com/2012/11/banyak-momen-yang-terlewatkan.html#comment-form
feel free to leave a comment
Salam.
DeleteThank's very much, because to visit my blog..!!
I will visit back your blog.
Salam