October 13, 2012

Ketika Inovasi dan pelayanan prima menjadi keharusan

Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan kritikan sekaligus harapanku pada PLN,  yang selama ini tak pernah menemui jalan untuk di salurkan, sebuah hal yang bisa di nilai negatif ataupun positif bagi siapapun yang sempat membacanya, dengan sebuah keyakinan, bahwa sebuah fasilitas publik akan selalu menjadi sorotan dan kritikan tajam dari masyarakat,  bila di selenggarakan dengan cara-cara diluar kepatutan

Dahulu ketika masyarakat kita belum semaju sekarang, listrik bukanlah sesuatu yang penting, untuk penerangan, yang di butuhkan cuma lampu minyak, industri manukfaktur, sebagian besarnya di gerakan oleh tenaga manusia. Tapi sekarang ini,  listrik sudah menjadi kebutuhan dasar,  di kota ataupun desa. Listrik merupakan salah satu sarana utama untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat, semakin bertambah dan berkembang suatu  masyarakat, maka kebutuhan akan energi listrik semakin penting, listrik di gunakan untuk penerangan, menggerakan industri, dan berbagai alat elektronik, semuanya menggunakan listrik. 

Sebuah industri bisa saja berhenti beroperasi karena kekurangan pasokan daya listrik, begitupun dengan sebuah kantor pelayanan publik, bisa saja menghentikan pelayanannya karena suply energi listrik terhenti, seperti bank atau bandara. Begitu urgennya listrik bagi masyarakat modern, seakan tak ada yang bisa dilakukan bila listrik tiba-tiba padam.  sehingga sangat wajar bila masyarakat menuntut yang  terbaik dalam layanan kelistrikan.

PLN sebagai pemain utama  dalam pengadaan listrik di indonesia tentunya harus  menyadari bahwa pelayanan yang mereka berikan akan berdampak luas bagi masyarakat, baik ataupun buruk  dari kualitas layanan tersebut. Sebuah himbauan kepada masyarakat  yang sering di kampanyekan oleh instansi PLN melalui berbagai media “hemat listrik ” saya kadang bertanya bahwa apakah himbauan seperti ini bisa menemui sasaran dan   kontekstual, jika instansi PLN sendiri tidak membenahi dirinya, slogan itu hanya akan menjadi sebuah statemen kosong tanpa makna, karena  Keluhan masyarakat semakin nyaring terdengar dalam beberapa tahun belakangan, terkait dengan sistem dan kinerja PLN,  untuk  mendapat akses pada listrik layak, bahkan di beberapa   di indonesia daerah sebagian masyarakatnya  belum di jangkau oleh   listrik PLN.

Sebagai orang masyarakat awam yang peduli tentang PLN, dan menyakini bahwa PLN merupakan bagian integral bagi kemajuan masyarakat dan bangsa, melihat bahwa ada beberapa hal yang menjadi persoalan serius di PLN dulu dan saat ini, dan saling terkait satu sama lain :

Pertama, Pelayanan yang di bawah standar : Hal ini terkait dengan SDM yang ada di PLN, juga perusahaan rekanan PLN, misalnya dalam hal pencatatan rekening listrik, saya punya pengalaman sekitar tahun 2009, seorang petugas pencatat rekening listrik datang ke indekostku, tetapi dia hanya berada dibawah melihat keatas meteran dan mencatat di buku catatannya, padahal meteran listrik ada diatas, kebetulan indekostku itu rumah panggung, mana terlihat angka di meteran tersebut jika di lihat dari bawah, nanti setelah saya tegur, baru petugas itu naik naik keatas bersama dengan saya dan memperhatikannya, apakah yang dia catat sesuai dengan angka yang tercatat di meteran. mungkin hal seperti ini terlihat sepele, akan tetapi hal itu sangat merugikan pelanggan, karena pelanggan tak mungkin mengawasi petugas pencatat rekening listrik setiap bulannya.

Kedua ,  Inovasi yang setengah-setengah :  ketika masalah pemadaman listrik terjadi, mungkin orang berpikir dan bertanya , apakah daya yang dimiliki oleh PLN tidak bisa mencukupi lagi kebutuhan masyarakat sekarang..??  Sebagian besar pembangkit listrik yang ada di indonesia di gerakan oleh air (Hydropower), itupun terbatas pada aliran sungai, belum memaksimalkan potensi gelombang laut (Ocean energy) yang tak membutuhkan dam.  sedangkan persediaan debit air di bendungan penampungan berkurang cukup drastis bila kemarau datang, seperti yang saya lihat di kampung saya di pinrang (PLTA Bakaru), sehingga sangat riskan bila  hanya mengandalkan  energi air (aliran air sungai) untuk memutar generator yang ada, pada hal sumber-sumber energi alternatif terbarukan  (selain air)  di indonesia untuk  pembangkit listrik   cukup banyak berlimpah, seperti energi surya, Angin dan panas bumi (geothemal), saya melihat bahwa belum ada keseriusan PLN mengelola sumber energi alternatif tersebut, melihat potensinya yang besar untuk wilayah di indonesia. Seharusnya pihak PLN  memberikan perhatian serius bagi pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan (alternatif), walaupun di akui bahwa untuk membangun sebuah pembangkit dari energi altertrnatif  (ramah lingkungan) membutuhkan dana dan sumber daya yang memadai, tapi dengan melihat jauh kedepan, energi alternatif memang menjadi sebuah kebutuhan mendesak, untuk  mengantisipasi laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan jangka panjang, di mana kebutuhan listrik akan meningkat pula, juga bagian dari pemeliharaan lingkungan dari pencemaran dan polusi, demi kelangsungan kehidupan anak cucu kita di masa depan.

Ketiga, Sistem dan manajemen  yang kurang sehat di tubuh PLN : kita bisa menyebut bahwa ada permainan yang tidak fair di PLN, Praktek korupsi di tubuh PLN yang tak terawasi dan tak adanya transparansi. karena sudah sudah menjadi rahasia publik, bahwa hampir semua proyek-proyek pengadaan  barang dan jasa yang ada di Indonesiai termasuk di PLN, diawasi oleh orang yang sama dalam artian orang atau instansi pengawas punya hubungan dengan proyek yang diawasi, sehingga sulit untuk menemukan adanya penyelewengan.

Suatu hal yang patut di apresiasi kemudian, karena keluhan-keluhan yang terkait dengan peningkatan pelayanan di respon dengan bijak oleh instansi  PLN. Saya pribadi merasa gembira tak kala mengetahui bahwa PLN sudah mulai serius menerapkan Good Corporate Governance (Transparency ,Accountability, Responsibility, Independency, Fairness) pada instansinya, dan menggandeng  Transparency International Indonesia (TII), LSM anti korupsi dan media Massa untuk mengawasi kinerja PLN, yang di masa lalu tak pernah diterapkan, suatu alamat bahwa ada kehendak kuat dari pihak PLN untuk turut membersihkan instansinya dari segala praktek negatif, baik Korupsi, kolusi dan pelayan yang tak tersandarisasi. sebuah komitmen kuat dari PLN jelas menjadi harapan seluruh masyrakat, walaupun  hasilnya tidak langsung terlihat, tapi upaya tersebut sudah memberikan kepercayaan kepada publik akan keseriusan PLN mengatasi hambatan dan tantangan yang ada, dukungan masyarakat akan lebih mendorong lebih cepat revitalisasi di tubuh PLN, PLN  yang berwibawa dan menjadi pilar kemajuan bangsa.

Dirgahayu PLN yang ke  67, Majulah PLN, Jaya Indonesia.

Sumber Inspirasi dan gambar
  • http://plnbersih.com
  • http://pln.co.id
  • http://energiterbarukanindonesia.com
  • http://akudanpln.blogdetik.com
  • erkatayandri.energyers.com
  • http://andikahendra.wordpress.com/2012/01/12/manfaat-dan-kerugian-energi-terbarukan

Ditulis Oleh : Beck Inspiration

Artikel Ketika Inovasi dan pelayanan prima menjadi keharusan ini ditulis oleh Beck Inspiration pada hari October 13, 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Ketika Inovasi dan pelayanan prima menjadi keharusan Dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

3 comments:

  1. semoga orang-orang di PLN membaca artikel ini.. selamat ulang tahun buat PLN :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam.
      Semoga bang, karena postingan ini saya ikutkan di acara kontes blog, yang diadakan oleh PLN.
      Salam.

      Delete
  2. Salam kenal.
    Thank,s telah berkunjung kesini,
    Saya bersyukur bila tulisan disini bermanfaat buat anda dan siapapun, semoga selalu begitu.
    Salam.

    ReplyDelete

Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)


Tinggal Jejak Di Sini atau di kotak Komentar..!!

KOMPAStekno

Jaringan Pertemanan

inet.detik