Sebuah berita menarik saya baca hari ini, di Kompas Cetak dan Onlinenya, yang memuat sebuah News yang mewawancarai seorang muda belia asal palestina, yang menjadi wali kota termuda di dunia, dalam usia 15 tahun, dia bernama Bashaer Othman, Di usianya yang masih 15 tahun
dan masih berstatus pelajar kelas I SMA Palestina ini, sudah diberi jabatan publik sebagai Wali Kota
Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina.
Bashaer diberi kesempatan memimpin Kota
Allar selama dua bulan, di bawah bimbingan Sufian Shadid, Wali Kota Allar
sebenarnya, setelah ia terpilih dalam program pemberdayaan kaum muda Pemerintah
Palestina.
Tentu unik sebuah
kota dipimpin oleh perempuan yang masih berusia di bawah 17 tahun. Terlebih
lagi, Bashaer harus memikul sejumlah tanggung jawab berat mengatasi semua hal
terkait Kota Allar, termasuk mengawasi karyawan dan menandatangani semua
dokumen resmi, kecuali dokumen keuangan. Uniknya lagi bahwa pemudi ini sangat kagum dan mengaku
terinspirasi oleh Bung karno, yang baginya merupakan sosok besar yang mendukung
kemerdekaan dan kedaulatan bangsa palestina, disana ia lebih di kenal dengan
nama Ahmad
Soekarno, sepertinya saya juga terinspirasi seperti dia, namaku juga ada [Ah]mad-nya..hehe
Lalu dimanak [Ah] kita kini
Saya teringat dengan ungkapan Bung Karno yang sangat terkenal, tentang potensi dan kekuatan kaum muda, dia berkata Berilah aku 10 pemuda, maka aku akan memindahan gunung itu. Perubahan
apapun didunia selalu dimulai dengan pergerakan dan dinamisasi generasi muda,
kejatuhannya pun selalu di mulai dengan mandeknya kaum muda. Tidak ada satupun
negara di dunia yang tidak berinvespestasi untuk menumbuhkembangkan potensi
kaum mudanya, harapan dan keberlangsungan ada di pundak kaum muda, merekalah yang
akan melanjutkan tongkat estafet perjalanan sebuah negara.
Hal itu ternayata menjadi perhatian serius pemerintah Palestina untuk memberi ruang bagi kaum mudanya untuk belajar lebih banyak tentang beragam aspek yang berhubungan dengan kenegaraan, dengan melakukan seleksi ketat untuk memulih 1 orang untuk menjadi walikota selama dua bulan, dengan memberi tanggung jawab sepenuhnya untuk mengelola pemerintahan selama jangka waktu tersebut, sebuah jalan untuk mengenalkan kaum muda untuk belajar mengenai tanggungjawab yang lebih luas, bukan hanya untuk pribadinya sendiri.
Hal itu ternayata menjadi perhatian serius pemerintah Palestina untuk memberi ruang bagi kaum mudanya untuk belajar lebih banyak tentang beragam aspek yang berhubungan dengan kenegaraan, dengan melakukan seleksi ketat untuk memulih 1 orang untuk menjadi walikota selama dua bulan, dengan memberi tanggung jawab sepenuhnya untuk mengelola pemerintahan selama jangka waktu tersebut, sebuah jalan untuk mengenalkan kaum muda untuk belajar mengenai tanggungjawab yang lebih luas, bukan hanya untuk pribadinya sendiri.
Sebuah contoh menarik saya kira, jika pemerintah sangat
peduli dengan para generasi mudanya, di indonesia, pemerintah telah membentuk lembaga-lambaga
dengan programnya untuk mengembangkan kemampuan leaderhip dari generasi muda. Bagaimanapun
program seperti itu harus terus berkesinambungan untuk membangun SDM yang kelak
menjadi tulang punggung bangsa.
Di satu sisi, ada hal yang ironis juga terjadi di sekitar
kita, sebagian kari kaum muda kita terjebak dalam lingkungan yang memberangus
potensi-potensi mereka, hidup dalam masyarakat yang cenderung hedonistik dan
permisif serta egoistik, mulai mengikis rasa tanggung jawab dan kepedulian pada
dunia sekitar, sehingga perkembangan kaum muda mungkin akan terhambat dalam
situasi dan lingkungan yang tidak kondusif bagi perkembangan jiwa kaum muda.
Kaum muda memang seharusnya memliki kepedulian yang yang
besar pada agama, bangsa dan negaranya, karena hancur tidaknya suatu bangsa, sangat
tergantung bagaimana iklim di suatu negara memberi ruang yang seluas-luasnya
bagi perkembangan jiwa pemuda-pemudanya.
Program-program pemberdayaan kaum muda di Indonesia belumlah tergarap
secara optimal, perhatian pemerintah juga tak terlau signifikan, memang ada menteri
pemuda dan olah raga yang menguusi tentang pembinaan olah raga dan pemberdayaan
kaum muda, hal itu patut di syukuri, tetapi sering kita lihat bahwa tak adanya
kesimambungan atau kontinuitas jangka panjang dari berbagai program yang di
luncurkan, terasa ada kepentingan politik sesaat yang mendompreng program-program
tersebut tersebut.
Majul[Ah] Kaum Muda Indonesia..!!
Sumber referensi dan inspirasi :
Sumber referensi dan inspirasi :
- http://internasional.kompas.com/read/2012/09/13/0604106/Wali.Kota.Termuda.di.Dunia.Ini.Terinspirasi.Soekarno
- Kompas cetak, Edisi Kamis 13 September 2012
- Berbagai diskusi dengan teman-teman
wali kota muda, yg cantik, energik en pinter :)
ReplyDeletenumpang komen
Salam kenal.
DeleteBetul, memang kapasitas memimpin memang bukan menopoli laki-laki, walaupun beberapa pemahaman tak memberi toleransi pada pemimpin wanita.
salam