Banyak komunitas yang turut ambil bagian dalam
mensosialisasikan berinternet sehat dan aman kepada masyarakat Internet, baik pengguna
maupun penyedia konten. Internet sebagai tempat yang empuk bagi para penjaring kapital untuk menjajakan konten-konten
negatif, yang memang memiliki pangsa pasar yang besar, sehingga kampanye internet
sehat dan aman menemukan tantangan tersendirinya, di samping sebagian
masyarakat belum terlalu paham tentang pentingnya kesadaran akan penggunaan
dengan bijak (proporsional)
Sebagian dari pengguna internet adalah para remaja yang
masih belum terlalu paham akan pentingnya menggunakan internet yang sehat,
sehingga sasaran utama kampanye dan sosialisai adalah mereka. Melihat
pentingnya sosialisasi tersebut, karena waktu yang dialokasikan untuk
beraktivitas di internet semakin banyak, yang sangat memungkin pengguna
mengakses konten-konten yang negatif, seperti pornografi (video porno, cerita
cabul dll), sharing konten ilegal (musik, vdeo,file dll), ataupun bacaan
provokasi. Kesadaran bersama mewujudkan
internet yang bebas konten negatif
adalah sebuah langkah maju dan tak
mungkin di lakukan hanya perorangan dan komunitas, tetapi juga peran aktif
pemerintah dan penyedia jasa internet . Kordinasi dan kekompakan setiap pihak
memang dibutuhkan sebagai bagian investasi jangka panjang untuk membentengi
generasi muda. Karena jika kita tak melakukan dari sekarang, kita akan
terlambat, karena pertumbuhan konten-konten negatif makin hari makin besar dan
semakin menguat di mesin pencari.
Salam sebuah wawancara dengan portal online, Mendikbud
menyebutkan tiga cara menangkal konten negatif di internet, Pertama,
Batasi sumbernya : Hal ini bisa di lakukan oleh penyedia layanan internet,
dengan memblokir situs atau blog yang memuat konten-konten tidak aman. Kedua,
Mengubah pola pikir : Menanamkan kesadaran tentang sisi negatif dari konten negatif tersebut, baik bagi jiwa dan
pembentukan priaku yang bisa ditimbulkanya. Ketiga, Menciptakan lingkungan
yang kondusif : Dalam artian suasana keluarga dan sekolah ataupun masyarakat,
harus bisa dipaastikan tidak menstimulasi anak dan remaja untuk tertarik
mengakses konten negatif ketika beraktivitas
di internet
Contoh yang menarik dalam membendung konten-konten negatif
di internet, seperti yang di sampaikan Mendikbud di point kedua, adalah
membanjiri keyword kompetitif di mesin pencari, sehingga tidak tersisa lagi
kata yang mengarah pada web atau blog yang memuat konten negatif tersebut,
misalnya keyword SMA, ketika kita mencarinya di search engine, maka yang
didapatkan dan berada pada posisi pertama bisa dipastiakan tentang video porno
anak SMA atau cerita cabul. Gagasan ini saya baca di blog seorang blogger senior yang
konsen mensosialisaikan/mengkampanyekan berinternet aman dan. Bagaimana keberadaan mesin pencari untuk mendapatkan informasi yang relevan di
internet, merupakan hal tidak bisa di hindarkan, sehingga jika mampu merebut
posisi keyword kompetitif di mesin pencari, setidaknya kita bisa meminimalisir
orang-orang yang akan mengakses konten-konten negatif tersebut.
Sebagai blogger, yang juga sebagai penyumbang konten
terbesar di internet, harus mengambil peran-peran kontrukstif, dan aktif dalam
kampanye internet sehat dan aman, yang sedikit
banyaknya mengerti tentang pola dan cara kerja dunia maya, dengan terus
berinovasi dan kreatif menciptakan konten-konten yang lebih positif, sebagai
langkah taktis dan praktis melawan konten-konten negatif di internet.
Apakah anda ingin ambil bagian, saya kira itu keharusan,
jika kita memang peduli…!!
Sumber Inspirasi dan gambar
- http://www.antaranews.com/berita/299147/pemerintah-sosialisasikan-internet-sehat-aman
- http://www.antaranews.com/berita/333935/mendikbud-miliki-tiga-kiat-antisipasi-pornografi-pada-anak
- http://www.sragenkab.go.id/berita/berita.php?id=8082
- http://iamhash.blogspot.com/2011/06/internet-right-answer-for-all-your.html
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)