Source |
Kita mungkin pernah mendengar orang berkata, apalah arti
sebuah nama. Saya jadi merasa aneh
dengan pernyataan tersebut, dan berpikir, apa kira-kira yang mereka pikirkan pada saat orang tersebut membuat
pernyataan itu. Terasa janggal jika ada
yang mengatakan apalah arti sebuah nama.
Karena tak mungkin kita mengenal
dan mengetahui sesuatu jika mereka tak memiliki nama.
Saya bahkan berpikiran bahwa pangkal pengetahuan tentu
berasal dari nama. Keunggulan Adam di banding malaikat dan iblis pada saat
drama penciptaan Adam di muka bumi itu, karena Allah mengajarkan kepada
Adam nama-nama segala sesuatu. dengan namalah kita bisa memiliki pengertian dan kemampuan abtraksi terhadap sesuatu di luar diri kita, yang dengannya kita bisa melakukan penalaran dan penelaahan. Penalaran atau pemikiran tentu ada obyeknya, artinya ada abyek yang kita pikirkan, dan obyek tersebut harus memiliki nama sehingga tercipta makna dalam kepala kita.
Adam nama-nama segala sesuatu. dengan namalah kita bisa memiliki pengertian dan kemampuan abtraksi terhadap sesuatu di luar diri kita, yang dengannya kita bisa melakukan penalaran dan penelaahan. Penalaran atau pemikiran tentu ada obyeknya, artinya ada abyek yang kita pikirkan, dan obyek tersebut harus memiliki nama sehingga tercipta makna dalam kepala kita.
Jadi nama adalah hal yang esensial bagi segala sesuatu,
bahkan Allah pun harus mengatakan Kun
atau jadilah, untuk menciptakan mahluknya, seperti Dia sampaikan dalam kitab sucinya.
Akan terasa janggal jika kita melihat seseatu yang tidak kita kenal bentuk dan
karakteristiknya, dan mungkin saja kita
mengabaikannya, untuk sekedar meliriknya sesaatpun, atau malah dianggap tidak
ada. Itulah hebatnya nama, karena tak ada sesuatu pun yang kita bisa ketahui
tanpa nama yang melekat pada sebuah objek, mungkin diri kita pun tak terasa
kehadirannya.
Terkait dengan nama pula kita, sering mendengar,
bahwa nama adalah doa. Tentu maksud dari statemen itu, pasti merujuk pada manusia, bukan yang lain, karena yang
kita maksud dengan doa adalah pengharapan dan keinginan kita terhadap sesuatu hal. Pernyataan seperti ini banyak muncul dari kalangan
muslim. Sumber otoritas keagamaan kaum muslim (Hadist),
memuat pernyataan tersebut, yang inti pesannya adalah ajakan untuk
memberikan nama yang baik pada seorang bayi muslim. Nama yang baik tentunya memiliki pengertian yang positif,
dalam artian mengandung makna-makna kesalehan, kebaikan, spirit dll.
Saya pernah telp oleh keluarga untuk mencarikan anaknya
nama yang baik dan terdengar enak di telinga. Saya berinisiatif mencarikan nama
yang panjang dari kamus nama-nama dari ebook yang ada di PC, dan saya menemukan
nama yang menurut saya bagus, baik menurut maknanya ataupun kesan di telinga. Dalam
Islam sendiri nama-nama yang baik adalah nama yang mengandung
pengertian penghambaan kepada Allah, kesantunan, keserasian, keindahan atau
yang sejalan dengan ajaran-ajaran Islam. Sehingga mereka nantinya akan di
panggil dengan nama yang baik yang mereka miliki. Tentu saja kita di anjurkan untuk memanggil seseorang, dengan panggilan yang baik dan yang di sukai oleh yang
kita panggil. Ini ahlak yang berhubungan dengan nama, sehingga kita sebagai
muslim dianjurkan untuk memberikan nama yang baik pada keluarga kita.
Nama yang mempunyai makna yang tidak baik, dan orang lain sering memanggil dan menyebutnya di depan kita, seakan-akan orang itu mensugesti ,atau berharap kita seperti makna dari nama tersebut atau
bahasa familiarnya, mendoakan kita, seperti kandungan dari nama kita tersebut. Alam bawah sadar kita
berkemampuan luar biasa untuk merespon setiap kata yang di ucapkan atau prilaku
yang kita lihat, sehingga bisa mempengaruhi baik atau buruknya
prilaku dan pikiran kita, dan itu sangat tergantung pada
seberapa intens kita mendengar, melihat
keburukan atau kebaikan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)