Apakah kata
itu sering anda dengar, atau barusan mendengarnya, saya tidak perlu menunggu jawaban anda untuk melanjutkan tulisan ini, bagi saya, untuk saat ini
kata itu sudah terlalu familiar, terlalu sering barang kali mendengarkannya, seakan-akan kita tak bisa memahami arti kata itu lagi, karena ia terlalu akrab dengan kita. Apa yang
menarik dengan kata itu, mungkin seseorang bisa bertanya demikian jika memang
ada yang bertanya seperti itu, maka saya akan menjawabnya,. Kata games adalah
suatu kata dari bahasa inggris yang sudah demikian akrab melebihi kata
terjemahan bahasa indonesianya yaitu Permaianan.
Permainan atau
games merupakan tindakan/perbuatan umum yang bertujuan untuk membuat seseorang yang
melakukannya mendapatkan kesenangan dan merasa happy dengan tindaka-tindakan
tersebut. sehingga perbuatan-perbuatan itu sering
kali dilakukan untuk menghilangkan kepenatan, seperti orang yang bekerja seharian, sehingga pada saat pulang
kerumah dia bisa bermain dengan keluarganya atau dengan permainan-pemainan
dalam bentuk di digital baik yang online atau ofline. Ada juga yang melakukannya untuk menghilangkan tekanan
psikologis, hal seperti sering kali di lakukan dalam sebuah
pertemuan, apakah itu formal dan informal. Apakah sebuah seminar, di ruang kelas, atau pun sebuah pelatihan, di mana ada permainan yang sifatnya kelompok dan ada juga yang bersifat individu, dengan
maksud untuk mengalihkan sejenak perhatian audiens, sehingga
tidak merasa bosan atau jenuh dengan suasana yang ada. Ada yang menggunakan permainan untuk mengisi waktu luang, dengan
mengajak keluarga (semacam rekrasi) pergi ke Game Zone, biasanya terdapat di mall-mall yang ada di kota-kota
besar.
Kalau dulu
saya hanya mengenal permainan
tradisional yang masih sempat saya saksikan
dan mainkan, ada yang disebut, mangngasing (bahasa Lokal Pinrang), petak
umpat, perang-perangan dengan dengan
senjata dari bambu yang di kreasi sehingga mirip senjata, dan biasa teman-teman
dulu memberi nama Bareng senjata tersebut (bahasa lokal di pinrang) terkadang
jika di buat dari papan yang di buat sedemikian rupa sehingga betul-betul mirip
senjata, baik tidaknya tergantung kreatifitas.
Saat ini, di
era digital, industri game merupakan salah industri terbesar diantara industri prangkat lunak lainnya. Banyak vendor game yang menggerakan para teknis dan
programmer yang berasal dari berbagai
perguruan ternama untuk di rekrut kemudian
di beri tussgas mengembangkan berbagai macam game dengan
berbagai flatpom untuk mendapatkan kualitas game yang baik, yang dapat bersaing
denga game dari vendor lain, yang kompatibel dengan berbagai macam system operasi,
baik yang berbasis system operasi Windows, open source seperti linux seserta variannya, Mac
Os, atau yang berbasis web dan smart
phone.
Game-game
digital itu begitu beragam, yang basis PC, Smartphone dan Web atau online,
masing-masing pengembangkan dan mempunyai lini produksi dan unit untuk setiap
platpom game, tapi sebagiannya juga mengembangkan game yang terbatas hanya
untuk Game berbasis PC dan Konsole,
Seperti Konami dan EA Sport. Para produsen
perangkat keras juga berlomba dan berusaha menghasilkan/meningkatkan kinerja Perangkat keras (hardware) yang
dihasilkan, seperti Motherboard, Kartu grafis, Prosesor dan Ram. Para vendor game juga menciptakan game yang khusus
untuk game console seperti untuk PS 2,
PS3 dan Xbox. Para produsen Game Konsole juga bersaing untuk meningkatkan
performa dan tampilan dari game console besutannya, setelah sukses dengan PS2,
sony kemudian merilis PS3, dan Microsoft perusahaan yang khusus membuat system operasi
kemudian menciptakan Xbox, sebuah game console yang banyak diminati. Karena masing-masing
perusahaan/industri game menciptakan game untuk masing-masing game Console yang ada.
Game-game itu
Sebagian besar
game yang yang produksi oleh para Vendor game, sebagian besarnya di komsumsi oleh anak-anak muda, dari
Usia sekolah dasar sampai jenjang sekolah menegah, usia inilah yang merupakan target utama dari para vendor game. Hal yang di tawarkan oleh
perusahaan tersebut didalam gamenya begitu beragam sesuai dengan varian game yang dihasilkan, misalnya petualangan dan
strategi ( Empire Eart, Strongold, Rise of Nation), perkelahian atau fighter seperti
banyak dihasilkan oleh perusahan game jepang dan cina, ketangkasan dan lomba (balapan motor, Sepak
bola), perang (seperti, Point Blank yang
merupakan game online, P-IGI dll).
Saya pribadi
menyukai game varian/ karakter Petualangan dan strategi, yang sering saya
mainkan pada PC secara offline terutama Empire
Eart, Strongold juga game karakter perang seperti P-IGi dan Delta Force, juga
game ketangkasan/kelncahan seperti Game sepak bola terutama Winning Eleven 9
untuk PC. Bagi saya game-game tersebut membuat saya tertantang untuk menyelesaikan
setiap tahapnya, karena setiap tahap/level mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda,
dimana strategi yang diterapkan juga seringkali harus berbeda dengan
tahap/level yang lain. Maka untuk menyelesaikannya atau untuk menang dan
mencapai skor tertinggi mutlak di butuhkan kesabaran dan kreatifitas
untuk melewati setiap kesulitan dan rintangan.
Satu hal
yang menjadi pengaruh buruk dari permainan/game berbasis digital, adalah
kemampuan mempengaruhi setiap tindakan nyata dari sang gamer tersebut, lewat
tokoh dan karakter yang ada dalam game tersebut, terutama pada game bekarakter
perang dan perkelahian, karena sang gamer seakan merasa bahwa dialah sang tokoh
dalam yang sedang dimainkan itu, apalagi dengan canggihnya visualisasi dan
tampilan grafis game yang dimainkan, sehingga efek yang di timbulkan seperti
nyata, seperti muncratan darah, badan yang terbrondong peluru atau badan
yang terkena sabetan pedang.
Pada tingkatan
Gamer menjadi gamer maniak, terutama anak muda yang masih
labil, situasi dalam permainan game seringkali ingin di bawa ke situasi nyata, sehingga
kesadarannya tentang situasi nyata belum pulih, sehingga ia memandang dunia
virtual game dan dunia nyata sebenarnya sama saja, ada kuasa dan keadaan yang
memaksa tokoh yang dimainkannya yang juga dianggap dirinya untuk berbuat
seperti setting dan latar dunia dimana tokoh tersebut mengambil peran, menang
atau dikalahkan, dibunuh atau terbunuh, hanya ada satu pilihan, menang dan
membunuh atau kalah dan terbunuh, suatu pilihan yang tak bisa dielak.
Menurut pengalaman saya sendiri game memang punya dua sisi
yang berlawanan dalam pengaruhya terhadap kejiwaan/psikis.
- Game mempunyai dampak kreatf bagi seorang gamer, terutama ketika ia berusaha memecahkan masalah dan rintangan yang sedang dihadapi oleh tokoh-tokoh yang dimainkan, mencari solusi yang berbeda pada situasi dan level yang berbeda. Ada beragam solusi/jalan keluar dari setiap masalah dan rintangan yang dihadapi walaupun daerah dan situasinya mirip, sehingga seorang gamer bisa berpikir keluar dari kotak masalah (thinking outbox).
- Game over merupakan momok bagi seorang gamer ketika ia bernain dengan game kesukaannya, sehingga mendorong dia mencari solusi atas rintangan yang dihadapi, yang jadi masalah jika kita pada saat itu belum menemukan solusi dari problem yang dihadapi dan tetap ngotot memaksakan diri, maka yang terjadi biasanya menimbulkan rasa frustasi dan stress, dan yang seperti ini juga bisa terbawa kealam nyata, sehingga gamer tersebut bisa cepat marah dan murung. Hal seperti ini sering terjadi pada saya sendiri, dan saya mensiasatinya dengan menghentikan permainan tersebut dan mensavenya kemudian memainkannya di lain waktu.
Ini hanya sharing tentang pendapat saya tentang permainan/game,
serta pengalaman saya dalam bermain
game, dan mengamati sendiri apa yang terjadi pada diri akan pengaruh permainan/game pada kondisi
kejiwaan/psikis saya, semacam eksperimen yang tidak begitu disadari.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)