Apakah
kita masih sering menyaksikan, membaca
dan mendengar berita, apakah yang ada di televisi, koran, radio atau
internet, tentunya harus ia, karena jika tidak..?? Tentu sebagai orang yang berusaha melek
informasi, tentunya jangan sampai kita terlewatkan dengan berbagai informasi/berita yang tersebar
di berbagai media tersebut, untuk selalu mengupdate/upgrade pengetahuan kita
tentang berbagai perkembangan terkini dunia sekitar kita, baik sekala lokal, nasional ataupun internasional.
Dalam
berbagai media yang sering kita baca, dengarkan, atau
saksikan ada beragam informasi yang di dapatkan, sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan pemahaman kita terhadap dunia kita dan dunia lain. Informasi yang kita dapatkan dari berbagai media
tersebut, sebagian besarnya adalah informasi-informasi yang beragam, dengan
sudut pandang yang berbeda/beragam baik dalam penyajian maupun kontennya. Tentunya kita
harus selektif dalam menerima informasi tersebut karena ada berbagai
kepentingan, ideologi dan motivasi dari setiap informasi yang
menyerbu kita. Ada fenomena kebanjiran informasi yang kita menyerbu, dan akan
susah mendapatkan informasi yang relevan jika kita tak punya filter terhadap
informasi-informasi tersebut.
Dari
berbagai media nasional kita dapat informasi tentang beragam
peristiwa yang banyak menjadi sorotan, terutama kasus korupsi, yang tak ada
henti-hentinya membrondong kita setiap hari, masalah kesejahteraan yang
terabaikan, pendidikan yang yang dikebiri, keadilan yang di telantarkan, serta
para pejabat yang gendut dan tak tahu malu. Negeri yang selangkah lagi terjun
bebas kedalam kubangan Negara gagal (Failed State), walaupun para elit politik dan presiden begitu bangganya membicarakan tentang
pembangunan yang telah berjalan pada relnya, begitu kira-kira pernyataan para
pejabat teras Indonesia yang begitu optimis mengomentari setiap pernyataan pesimistis tentang keadaan
Indonesia.
Wacana
Negara gagal memang menjadi perdebatan antara para akademisi, politikus,
pejabat sampai pada aktivis, tentang indikator sebuah Negara gagal, lembaga pemeringkat yang melakukan survey tentang Indeks Negara Gagal (FSI) 2012 yang menempatkan
Indonesia di posisi 63 dari 177 negara di dunia Survei ini dilakukan
oleh lembaga riset nirlaba The Fund for Peace (FFP) bekerja sama dengan majalah Foreign Policy, dimana Semakin tinggi posisi sebuah negara (ditunjukkan
dengan angka yang lebih kecil), semakin buruk kondisi negara tersebut sehingga
mendekati status negara gagal.
Indikator-indikatornya meliputi, pembangunan
infrastruktur, pengangguran, korupsi, kekerasan terhadap kelompok minoritas
agama, dan pendidikan. Indonesia juga dihadapkan pada berbagai masalah
kesehatan dan lingkungan, seperti degradasi lahan dan masalah air bersih.
Kalau melihat indikator diatas maka tak salah dan cukup beralasan
jika sebagian orang, tau kelompok
menyatakan bahwa indonesia terancam menjadi negara gagal. Korupsi sebagai salah
satu indikator, apa kita liat tentang korupsi di indonesia, tiap hari kita di
berondong tentang kasus-kasus korupsi, yang semakin hari semakin menjadi-jadi,
ada lembaga komisi pemberantasan korupsi
(KPK) yang bertugas menyeret koruptor kedalam sel dan menyita harta para
koruptur, tapi apa yang terjadi, wewenangnya di kurangi, perannya di lemahkan
oleh anggota dewan.
Ada upaya sistematis untuk
melanggengkan budaya korupsi di Indonesia, ada saling musuh antar
lembaga, jika orang-orang dalam lembaga tersebut tersangkut kasus-kasus besar,
terutama kepada DPR ke KPK, kepolisian ke
KPK. Sebagian orang sudah muak dengan lembaga legislatif dan lembaga
penegak Hukum, semisal Kejaksaan, kehakiman beserta kepolisian. Yang
seakan-akan menjadi benteng kuat para koruptor, ada kasus hanya samapi menjadi
laporan di kepolisian, yang tidak di ikuti oleh penyelidikan lebih lanjut, ada
kasus yang sampai kepengadilan, tapi sengaja bukti-bukti dihilangkan atau
kasusnya di tunda, ada kasus yang di tangguhkan karena sang jaksa merasa bahwa
bukti yang di ajukan tidak relevan dengan perkara, atau para saksi salin
memberikan keterangan palsu, sehimgga sang hakim merasa binggung untuk
menjatuhkan vonis.
Siapapun orang yang peduli pada nasib Indonesia akan merasa
muak dan jengkel melihat ketidakadilan, keserakahan, pembodohan di pertontonkan
oleh para wakil rakyat, president dan para politisi busuk itu. mungkin itu juga
yang dirasakan oleh Sondag, ketika ia mengakhiri hidupnya dengan membakar diri sebagai
bentuk protes dan rasa frutasinya terhadap kehidupan yang ia saksikannya,
walaupun banyak orang yang memperdebatkan tentang cara yang dia tempuh.
Ragukah kita sekarang
Apakah yang terjadi, sebagian orang merasa nyaman, sebagian lagi
merasa sangat resah melihat keadaan, ada kesenjangan sosial yang terjadi, dan
menjadi hal yang lumrah bagi sebagian orang, tetapi tidak bagi yang lain. Kita di paksa untuk menerima sesuatu yang
tidak kita sukai, dengan makin seringnya kita saksikan, sehingga kita terbiasa
dengan keadaan tersebut.
Ada perbincangan menarik, tentang orang-orang yang mulai
mengugat pancasila dan demokrasi, sebagian yang lain sangat yakin akan
kesaktian dan kesempurnaannya, seakan ia melebihi kitab suci. Sakralitas demokrasi
beserta Pancasila seakan menjadi tameng bagi orang-orang yang ingin
mengugatnya. Ada yang menyatakan bahwa pancasila merupakn ideologi kenegaraan
yang sudah final dan tak bisa di ganggu gugat, ia adalah pijakan kebangsaan
untuk merangkul semua elemen masyarakat untuk meyatu dalam kebangsaan indonesia.
Bagaimanakah kelompok masyarakat di negara indonesia menyatukan dirinya menjadi
satu bangsa dan satu negara, apakah pancasila memang menjadi satu landasan
kukuh untuk meyatukan mereka, atau hanya kesamaan nasib, yang mendorong mereka
untuk membentuk negara kebangsaan itu, saya tidak yakin dengan paham seperti
itu, karena, ikatan-ikatan seperti itu kini mulai pudar bahkan hilang sama
sekali,
Referens :
- http://nasional.kompas.com/read/2012/06/20/14145383/Menkopolhukam.Jangan.Mengeluh.bila.Dicap.Negara.Gagal
- http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_gagal
- http://www.antaranews.com/berita/318150/ribut-ribut-soal-negara-gagal
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)