Hari ini saya membaca sebuah kisah menarik dan sangat inspiratif, mungkin
kisah seperti ini sering kita baca,
dengar, atau tonton , tetapi dengan perspektif
berbeda, dengan esensi yang sama dari kisah yang saya baca hari ini,
yang mungkin luput dari kecamata hati
dan pikiran kita akan hikmah dan makna kisah tersebut.
Seorang laki-laki berumur 48 tahun melakukan perjalanan panjang dengan
jarak 6000 Km dari kampung halamannya di Bosnia menuju ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, sebuah
perjalanan yang melelahkan dan membutuhkan waktu yang panjang untuk melaluinya. Perjalanan
kaki yang berat dan sangat beresiko, melewati daerah konflik, peperangan,
daerah rawan perampokan dan penyamon. Ketika ia di tanya apakah ia tak takut
pada kondisi yang di laluinya, ia berkata dengan mantap bahwa ia
tak takut karena Allah pasti bersamaku.
Kekuatan keyakinan yang luar biasa, sebuah tekad yang kuat yang tak pernah
luntur oleh waktu, jarak dan kondisi yang tidak bersahabat. Tantangan yang ada
makin membuatnya makin dekat dengan
pencipta. Suatu kondisi di mana hati dan jiwa begitu dekat dengan-Nya, yang
menimbulkan ketenangan dan motivasi luar biasa, yang mampu menaklukan tantangan
dan masalah apapun.
Kita mungkin menyangsikan hal-hal seperti itu karena berasal dari keyakinan keberagamaan, dan sebagian menganggap bahwa hal-hal yang di dapatkan dari agama adalah sangat dogmatis, karena berurusan dengan hal-hal yang tidak bisa di verifikasi factual dan abstrak, lebih banyak bertentangan dengan pikiran rasionla (tak masuk akal). Banyak kisah yang bisa kita baca dan saksikan, baik dulu maupun sakarang, tentang kekuatan keyakinan yang mungkin merupakan yang sangat sulit untuk di nalar, karena memang merupakan sesuatu yang jauh dari jangkauan nalar yang analitis dan descriptif.
Kita mungkin menyangsikan hal-hal seperti itu karena berasal dari keyakinan keberagamaan, dan sebagian menganggap bahwa hal-hal yang di dapatkan dari agama adalah sangat dogmatis, karena berurusan dengan hal-hal yang tidak bisa di verifikasi factual dan abstrak, lebih banyak bertentangan dengan pikiran rasionla (tak masuk akal). Banyak kisah yang bisa kita baca dan saksikan, baik dulu maupun sakarang, tentang kekuatan keyakinan yang mungkin merupakan yang sangat sulit untuk di nalar, karena memang merupakan sesuatu yang jauh dari jangkauan nalar yang analitis dan descriptif.
Kekuatan yang tersembunyai yang
sering kali kita abaikan dan gunakan untuk kesuksesan hidup, hal itu pulalah
yang membuat kita tak mampu untuk melihat lebih jauh sebuah kejadian beserta
dampaknya, sehingga terasa hambar dan tak bermakna. Berkaca pada kisah
tersebut, hal yang paling mencengangkan adalah bahwa kita sebenarnya di beri anugrah oleh sang pencipta kekuatan yang luar biasa, syaratnya g sulit-sulit amat, kita harus dekat dengan-Nya. Seperti dalam hadist Qudsi-Nya, yang mengatakan, Siapa yang dekat kepada-Ku, Aku akan memudahkan segala urusannya, kalau seperti itu, apalagi yang menghalangi kita untuk berbuat, karena pesan itu nyata, seperti kisah yang saya tuturkan di atas.
Dosa, ego, dendam, ketakutan, malas, adalah belenggu bagi diri, penghalang/hijab manusia dengan Tuhannya, dan hijab-hijab itu adalah sarapan kita sehari-hari, bagaimana mungkin kita bisa menikmati indahnya kebersamaan bersama Pencipta, jika kita terus bertahan dengan segala hal yang di larang-Nya.
Saya, juga mungkin anda terlalu menganggap bahwa keyakinan keberagamaan adalah cawan penghalang kemajuan, yang tak tepat untuk di lakukan dan terapkan pada kehidupan modern, karena ia bersumber dari masa lalu. Tapi tahu kita, bahwa sejatinya ia adalah hal yang fitrah bagi manusia, melampaui zaman dan waktu, bersemayam bersama kehidupan kita, sekarang dan yang akan datang, jadi ramalan tentang kegaduhan Agama beserta turunnya, tak akan pernah terjadi.
Wallahu Wa alam Bissawab.
Sumber gambar :
Dosa, ego, dendam, ketakutan, malas, adalah belenggu bagi diri, penghalang/hijab manusia dengan Tuhannya, dan hijab-hijab itu adalah sarapan kita sehari-hari, bagaimana mungkin kita bisa menikmati indahnya kebersamaan bersama Pencipta, jika kita terus bertahan dengan segala hal yang di larang-Nya.
Saya, juga mungkin anda terlalu menganggap bahwa keyakinan keberagamaan adalah cawan penghalang kemajuan, yang tak tepat untuk di lakukan dan terapkan pada kehidupan modern, karena ia bersumber dari masa lalu. Tapi tahu kita, bahwa sejatinya ia adalah hal yang fitrah bagi manusia, melampaui zaman dan waktu, bersemayam bersama kehidupan kita, sekarang dan yang akan datang, jadi ramalan tentang kegaduhan Agama beserta turunnya, tak akan pernah terjadi.
Wallahu Wa alam Bissawab.
Sumber gambar :
- http://www.apakabardunia.com/2012/10/pria-ini-jalan-kaki-6000-km-demi-naik.html
- http://client.mediadesain.com/bilqolam2/news/kisah-profesor-ekonomi-yang-berhaji-dengan-berjalan-kaki#.UMdg5uSNucg
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)