Mungkin kita berpikir bahwa jalan untuk mengakhiri musuh2 kita adalah dengan memusnahkan atau memberikan shock terapi, ketika kita sudah berada pada posisi dimana kita dapat melakukannya, tapi ternyata anggapan banyak orang itu salah, karena tak dapat diterapkan ketika kita menginginkan sebuah perdamaian atau ketenangan bersama, adalah sebuah film Hollywood yang berjudul INVICTUS yang dirilis tahun 2009, merupakan sebuah film biografi dari tokoh dunia terkenal Nelson Mandela, latar film tersebut tersebut adalah Afrika selatan pasca naiknya mandela sebagai pemimpin afrika selatan, dimana pada saat itu masih terjadi clash antara kaum pribumi dan orang kulit putih, dimana orang-orang pribumi Afrika selatan masih memendam dendam pada orang kulit putih khususnya pendatang eropa yang pernah menjajah mereka berpuluh tahun lamanya dan memenjarakan pemimpin mereka pada tahun pembelakuan politik apartheid di afrika selatan.
Dalam film itu dikisahkan, yang juga true story dari Nelson Mandela, bahwa setelah Mandela naik jadi pemimpin negara terebut, negaranya menjadi tuan rumah tingkat dunia dalam penyelenggaraan kompetisi Rugby, dimana yang menjadi pemain rata-rata pemain nasional afrika selatan pada saat itu adalah orang kulit putih, disinalah kelihaian Mandela memanfaatkan momen tersebut sebagai momen untuk membangun persaudaraan antara minoritas dan mayoritas dimana kedua kubu tersebut masih saling curiga. Dalam team Rugby tersebut juga diliputi rasa was dan curiga bahwa mereka hanya dimanfaatkan sebagai pendorong meraih popularitas dari pemerintahan Mandela yang baru memegang kekuasaan, sedangkan bagi kaum pribumi bahkan berencana untuk menghapuskan saja team rugby tersebut karena mereka bukanlah bagian dari bangsa afrika karena hampir semuanya adalah orang kulit putih.
Dalam film itu dikisahkan, yang juga true story dari Nelson Mandela, bahwa setelah Mandela naik jadi pemimpin negara terebut, negaranya menjadi tuan rumah tingkat dunia dalam penyelenggaraan kompetisi Rugby, dimana yang menjadi pemain rata-rata pemain nasional afrika selatan pada saat itu adalah orang kulit putih, disinalah kelihaian Mandela memanfaatkan momen tersebut sebagai momen untuk membangun persaudaraan antara minoritas dan mayoritas dimana kedua kubu tersebut masih saling curiga. Dalam team Rugby tersebut juga diliputi rasa was dan curiga bahwa mereka hanya dimanfaatkan sebagai pendorong meraih popularitas dari pemerintahan Mandela yang baru memegang kekuasaan, sedangkan bagi kaum pribumi bahkan berencana untuk menghapuskan saja team rugby tersebut karena mereka bukanlah bagian dari bangsa afrika karena hampir semuanya adalah orang kulit putih.
Mandela dengan kemampuan kepemimpinannya yang pada saat itu diragukan sendiri oleh orang-orang sekitarnya bahwa tak ada gunanya memberikan perhatian pada team rugby tersebut karena masih banyak hal yang harus dilakukan dari pada memberikan porsi pada olah raga tersebut, tetapi Mandela tak memperduliakan , karena ia juga sadar bahwa pada pemerintahan dan negaranya bahwa membangun sebuah bangsa dibutuhkan partisipasi aktif semua warga negara bukan hanya mayoritas tetapi juga kaum minoritas apalagi sektor-sektor penting dinegara tersebut diawal kepemimpinannya masih dikuasai oleh kulit putih(pendatang) maka momen pertandingan rugbi tersebut harus di jadikan sarana membangun kebersamaan antara warga. Mandela juga memesankan bahwa dendam dan kebencian tak akan pernah menghasilkan apa-apa selain kerugian jangka panjang yang mugkin saja tidak di sadari oleh kaumnya pada saat itu.
Dari film tersebut kita bisa mengambil pelajaran tentang cara menjadi pemimpin yang baik,
Pertama, Seorang pemimpin harus punya jiwa leadership dimana ia mampu membangun harmony dengan kelompok lain diluar kelompoknya, dan tentu saja kemampuan seperti itu bukan untuk kepentingan pragmatis apalagi golongan tapi untuk kepentingan bersama untuk membangun negara.
Kedua, Seorang pemimpin adalah orang yang punya orientasi kedepan bukan saat ini saja yang harus dipikirkan tapi dimasa depan dimana ia mungkin tak lagi memimpin, sehingga ia bisa menanam investasi sebagai tongkat estafet membangun bangsa.
Ketiga, Bahwa seorang pemimpin harus punya keberanian dalam menentukan sikap dan tak terpengaruh dengan suara dari luar, bukan berarti dia harus bebal terhadap saran kritik tapi yang di maksud harus mampu membuat keputusan tepat dan saat yang pas.
Makanya mungkin anda akan rugi kalau tidak menyaksikan film tersebut, yang digarap secara apik dengan tokoh dan aktor yang mempuni, cukup layak jadi tonton berkualitas karena akan memberi inspirasi dan harapan tersendiri bagi yang menikmatinya, selamat menonton..!!!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)