January 18, 2012

Menjaga kepedulian di tengah tekanan hidup

saya masih ingat sebuah kata bijak yang terpernah hilang dari ingatanku “  kehidupan yang  bermakna adalah hidup untuk melayani orang lain”. Kata indah dan bijak, yang merupakan jalan hidup para nabi dan para bijak sepanjang masa, yang mengabdikan kehidupan mereka untuk orang lain, tentu kita akan tersontak dengan kenyataan tersebut, bahwa ada manusia yang pernah hadir dibumi mendermakan diri untuk kehidupan di sekitar mereka, ia adalah kisah heroik, yang selalu terpatri dalam sejarah kemanusiaan dan akan tetap dikenang sepanjang masa.

Dalam sejarah orang-orang besar yang pernah hidup, kepedulian adalah semangat hidup, sekaligus memotivasi mereka untuk tetap bertahan dalam tekanan dan getirnya kehidupan yang mereka jalani, ada kekuatan yang tersembunyi yang membuat mereka bertahan, sehingga bisa menularkan pada orang lain disekitarnya, tentunya bukan materi yang mendorong para bijak tersebut untuk bersikap dan bertindak demikian, tetapi mereka menjadikan pengabdian pada sesama sebagai jalan hidup mereka, ada keyakinan untuk menumbuhkan sikap dan prilaku mereka, mereka termotivasi oleh nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan, yang merupakan kebahagian tersendiri bagi mereka.

Kita mungkin akan merasa aneh dengan sikap dan prilaku seperti itu sekarang, dimana nilai individualitas dan egolah yang mengendalikan sebagian besar individu untuk bertindak dan berbuat, yang ada hanya ego, persaingan dan mengorbankan satu sama lain, untuk berebut jatah dan sumber kuasa, ia bias dalam bentuk  harta, jabatan, kedudukan dan status sosial. Kepedulian dan kepekaan hanya bagian terkecil dari sikap individu modern, yang hanya sering dianggap sebagai penghambat dan penghalang untuk meraih sukses.

Tapi bagaimana dengan sebagaian dari kita yang berusaha untuk tetap peduli dan menanam kepekaan sosialnya ditengah kehidupan yang semakin keras, penuh intrik ini, kita mungkin akan dianggap sebagai orang yang sok peduli, dan mungkin juga sebagian yang lain akan mencemooh sebagai tindakan yang tak berguna, dan  sebagian yang lain mengatakan  mendingan urus saja diri yang payah itu, dari pada peduli dengan kehidupan orang lain. Apa jadinya jika sikap individualitas dan sikap acuh telah merasuki sebagian dari kita, apa jadinya jika pemerintah sudah mulai acuh dengan rakyatnya,, akan menjadi bahaya yang selalu mengintai kita, karena tak ada lagi sikap kritis kita dalam melihat hal-hal yang terjadi di sekita kita, karena tanpa kepedulian dan kepekaan, tak akan muncul sikap kritis dan kecendrungan untuk memperbaiki diri, dan itu juga merupakan celah yang lebar untuk di masuki dan susupi oleh orang-orang yang memang punya keinginan untuk memecah belah, dan dengan leluasa menebar fitnah dan provokasi.

Kita mestinya takut dan waspada akan munculya sikap-sikap individualistis dan cuek (acuh) dalam lingkungan kita, ia adalah salah satu biang kerok kerusakan dan anarkisme, akan menimbulkan berbagai penyakit sosial dan kerusakan moral,  tanpa sikap peduli dan sikap kritis, maka akan membuat masyarakat kita masuk dalam jurang dogma yang menghambat pikiran dan prilaku mereka, menerima tanpa sikap kritis, tentunya bukan itu yang di harapkan. Karena masyarakat yang maju adalah kumpulan individu yang terbuka dalam banyak hal, tetapi selektif dan kritis dalam menilai dan menerimanya, dan itu tak akan muncul jika kepekaan dan rasa peduli tidak di  hadirkan pada diri dan masyarakat kita.

Ditulis Oleh : Beck Inspiration

Artikel Menjaga kepedulian di tengah tekanan hidup ini ditulis oleh Beck Inspiration pada hari January 18, 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Menjaga kepedulian di tengah tekanan hidup Dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

6 comments:

  1. berbuat kebaikan saja lah tanpa harus peduli apa kata org cz yg tahu kita ikhlas atw tdk hny lah Allah & saya.., mantap tulisan bro :)

    ReplyDelete
  2. gan nih ane toko blog.. bisa mnta tlong link ane diganti gak zaw.. yang nama TOKO BLOG link dari tok0blogspot.com diganti www.tokoblog.net/ soalnya baru ganti domain gan. thku

    ReplyDelete
  3. Salam.
    Rohis Facebook @ : Betul gan, berbuat kebaikan adalah penghambaan kita pada Allah, jadi tak perlu embel apapun, kecuali keridhoan-Nya.
    saiful @ : Oke bro, saya akan ganti linknya, tambah meningkat aja nih, sudah pake costum domain ya, selamat ya bro..!!
    Salam.

    ReplyDelete
  4. hal semacam ini memang sepertinya sudah mulai terkikis di kehidupan perkotaan. sikap individualitas terkadang memang menyebabkan chaos tersendiri di Masyarakat. Untungnya, masyarakat pedesaan sepertinya masih memegang teguh prinsip bermasyarakat ini...nice share and happy blogging

    ReplyDelete
  5. @Iskaruji dot com@
    Salam.
    kayaknya begitu deh bang, memang suasana kota memungkinkan untuk memnculkan sifat dan sikap asosial, seperti hilangnya kepedulian dan berkurangnya kepekaan akan derita sesama, karena masyarakat kota sangat banyak memiliki beban sosial yang membuat individu bertindak dan bersikap seperti itu, dei untuk bertahan hidup, apalagi kota-kota besar.
    salam.

    ReplyDelete
  6. dilema klo mau menamkan di kota besar. masalahnya takut kena tipu. takut si orang yang mau kita tolong itu berpura2. yang ujung-ujungnya kita yang jadi korban..

    ReplyDelete

Terima kasih untuk teman blogger yang sudah sudi berkomentar di Blog ini :)


Tinggal Jejak Di Sini atau di kotak Komentar..!!

KOMPAStekno

Jaringan Pertemanan

inet.detik